Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 06:51:57【Sehat】350 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(325)
Artikel Terkait
- Pemkab Manggarai Barat mendorong keamanan pangan dalam program MBG
- Baznas RI terjunkan tim bantu warga terdampak banjir Cisolok Sukabumi
- Wamentan: Program MBG tingkatkan gizi anak dan gerakkan ekonomi desa
- Pengunjuk rasa di London kecam pelanggaran gencatan Gaza oleh Israel
- APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu
- Sentuhan inovasi berbasis tradisi di desa wisata Majalengka
- Bakery ASEAN Talk 2025 Jakarta Ditutup dengan Sukses pada 28 Oktober
- Pendaftaran film santri di SANFFEST 2025 dimulai 10 November 2025
- KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat
- SPPG Polri distribusikan MBG perdana ke dua sekolah di Kelapa Gading
Resep Populer
Rekomendasi

Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen

Festival sapi di Jember jadi solusi ketergantungan impor daging

Sudinsos Jaksel bagikan bantuan makanan untuk penyintas banjir

Melihat dapur SPPG Polda Kalsel yang inovatif

SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG

BGN: Penerima manfaat MBG berpotensi tembus 40 juta akhir Oktober

Atasi gejala angin duduk dengan tepat: Pertolongan dan pencegahannya

Kemarin, tambang ilegal hutan Sekotong dan insentif guru honorer naik